jatim.bawaslu.go.id. Perhelatan pesta akbar demokrasi kini tinggal menghitung hari. Sebagaimana taglinenya, Bersama Rakyat Awasi Pemilu dan Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu, Bawaslu Jatim kini bersama dengan 83 lembaga Pemantau Pemilu yang terakteditasi secara Nasional, Provinsi, hingga Kabupaten/Kota sudah siap mengawal Pemilu 2019.
“Kami sudah melakukan segala upaya agar pengawasan partisipatif dari masyakat meningkat. Alhamdulillah sekitar 2.656 personel dari lembaga pemantau di Jawa Timur akan bersama Bawaslu Awasi Pemilu”, ungkap Kordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jatim, Aang Kunaifi.
Upaya Bawaslu Jatim dalam meningkatkan partisipasi pemantau terbilang cukup lama dan panjang perjuangannya. Mulai dari melakukan Sosialisasi, Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif hingga dengan koordinasi intensif dengan lembaga pemantau Pemilu.
“Dalam UU no 7 tahun 2017, lembaga pemantau itu kan harus indenpenden, Punya sumber dana yang jelas dan teregister di Bawaslu di tingkatan masing masing”, ungkap Aang Kunaifi.
Pria kelahiran Surabaya ini menambahkan bahwa lembaga pemantau Pemilu bekerja sesuai dengan cakupannya. Mulai yang terakreditasi secara Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
“Jika lembaga yang terakreditasi nasional itu ya harus memantau Pemilu setidaknya 2 Provinsi. Untuk lembaga di akreditasi tingkat Provinsi, minimal 2 Kabupaten/Kota yang dipantau. Sementara di tingkat Kabupaten/Kota minimal 2 Kecamatan yang dipantau”, paparnya lebih jauh.
Dari data Bawaslu, setidaknya ada 51 lembaga pemantau Pemilu yang terakreditasi secara Nasional. Sementara di lingkungan Jawa Timur, terdapat 30 lembaga pemantau yang telah terakreditasi. 11 lembaga untuk tingkat Provinsi dan 19 lembaga lainnya di tingkat Kabupaten/Kota se Jawa Timur.
“Dengan banyaknya lembaga pemantau se Jawa Timur ini, kami harap Pemilu bisa berjalan demokratis”, pungkasnya.