jatim.bawaslu.go.id. Memasuki hari tenang, Bawaslu Jatim melakukan Patroli Pengawasan Anti Politik Uang. Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jatim, Aang Kunaifi menyatakan bahwa patroli pada hari tenang ini dilakukan untuk mencegah terjadinya praktek politik uang di Pemilu tahun 2019.
“Kami ingin mencegah politik uang. Dengan patroli ini, kami ingin mempersempit pergerakan dari oknum yang akan menggunakan politik uang”, ungkap Aang Kunaifi
Patroli Pengawasan Politik Uang dilakukan secara serentak di Jawa Timur. Mulai dari PTPS, Panwascam, Bawaslu Kabupaten/Kota se Jawa Timur dan Bawaslu Jatim sendiri. “Kami memiliki 130.208 PTPS, lalu nanti ditambah dengan jajaran kami ditingkat kecamatan dan kab/kota. Kami bergerak bersama dan kami akan bunyikan alarm anti politik uang dan akan membuat takut oknum pelaku politik uang untuk melakukan aksinya”, ungkapnya lebih jauh.
Sementara itu, jajaran Bawaslu Jatim sendiri tampak bergerak menyebar sejak Ahad Pagi, 14 April sampai 16 April 2019.
“Kami membagi 6 tim. Setiap tim bertugas untuk patroli di 6 sampai 7 Kab/kota selama 4 hari berturut-turut untuk bergerak di 38 Kab/Kota se Jawa Timur”, ungkapnya.
Selain fokus pada pencegahan politik uang, Patroli Pengawasan juga dilakukan untuk mengawasi terhadap TPS rawan, dan penurunan APK di sejumlah titik di Jawa Timur.
Di Gresik misalnya, dalam guyuran hujan deras, Bawaslu Jatim dengan Bawaslu Kab/Kota Gresik bersama Satpol PP setempat menurunkan APK mulai dari jalan protokol hingga Pasar Gresik.
Hingga berita ini diturunkan, ribuan APK telah diturunkan. Gerak bersama dari Bawaslu Jatim juga tampak menarik perhatian masyarakat setempat. Dengan demikian diharapkan akan membantu kesadaran untuk bersama Bawaslu awasi Pemilu.