jatim.bawaslu.go.id – Kota Pasuruan. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Pasuruan menggandeng disabilitas guna menyempurnakan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP). Bawaslu bersama komunitas disabilitas memetakan dari penyandang disabilitas yang rawan tidak masuk di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dari total pemilih di DPTHP-3 sebanyak 145.737 pemilih, jumlah penyandang disabilitas di Kota Pasuruan sebesar 324 pemilih.
“Nah dengan menggandeng komunitas seperti ini, maka tentunya akan memudahkan Bawaslu dalam rangka menjangkau daftar pemilih yang belum tercatat di DPT. Dalam hal ini untuk penyempurnaan pemilih di DPTHP-3 nanti”, terang Moh. Anas Ketua Bawaslu Kota Pasuruan, Rabu (28/11/2018).
Dari data yang diperoleh dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat jumlah penyandang disabilitas tersebut tersebar di empat Kecamatan. Yakni Kecamatan Panggungrejo 58 pemilih, Bugul Kidul 45 pemilih, Purworejo 164 pemilih dan Gadingrejo 57 pemilih.
“Sedangkan jumlah TPS yang ada di Kota Pasuruan sebanyak 621. Dengan menggandeng komunitas ini Bawaslu akan terus mengawal di mana saja mereka tersebar. Dan bagaimana soal standart TPS yang harus juga ramah dan mudah bagi penyandang disabilitas”, tambahnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Koordinator Penyandang Disabilitas Pasuruan Mauludin merespon baik upaya Bawaslu dalam menjaga hak pilih. Dia menilai terbatasnya sosialisasi yang dilakukan KPU, hadirnya Bawaslu sebagai pengawas akan membantu dalam menyelamatkan hak pilih.
“Harapan besar kami juga meminta agar Bawaslu juga mendorong KPU lebih gencar dalam memberikan pemahaman tentang Pemilu. Termasuk nantinya akses masuk ke TPS juga memberikan kemudahan bagi tuna daksa”, ujarnya.
Selain itu, terhadap penyediaan surat suara bagi difabel lainnya juga memperhatikan kesesuaian kebutuhan. Karena dari pengalaman mereka ada sejumlah surat suara bagi tuna netra banyak terbuang sia-sia saat pemungutan suara.
“Dari Pemilu ke Pemilu, kualitas selayaknya harus diperhatikan. Termasuk peruntukan surat suara buat kawan kami yang tunanetra, termasuk saya ini juga harus tepat sasaran. Jangan sampai mubadzir”, pesan Basri, salah satu penyandang tuna netra.