jatim.bawaslu.go.id – Surabaya. Menghadiri undangan acara Bhayangkari tanggal 4 April 2019, Bawaslu Jatim mengingatkan akan pentingnya Pemilu yang bersih dan Adil. Koordintor Divisi Humas dan Hubal Bawaslu Jatim, Nur Elya Anggraini menyatakan bahwa keadilan dalam Pemilu akan dapat diwujudkan manakala bebas dari pelanggaran.
“Kami mendorong peran perempuan untuk ikut mengawasi Pemilu yang akan berlangsung pada tanggal 17 April nanti”, ungkapnya di hadapan ratusan Bhayangkari Polda Jawa Timur.
Dalam penyampaiannya, Ely melihat bahwa perempuan masih belum sepenuhnya terlibat dalam dunia politik dan Pemilu. Hal ini dikarenakan kendala secara politik, ekonomi, psikologis, ideologis, hingga kendala keluarga. “Berbagai kendala ini harus ditembus oleh perempuan agar turut serta menyukseskan Pemilu pada tanggal 17 April 2019”, ungkapnya
Peran perempuan agar dapat menghadirkan Pemilu yang bersih dan martabat bisa dimulai dengan membangun kesadaran masyarakat untuk menolak politik uang dan politisasi SARA, melakukan verifikasi terhadap informasi bohong (hoaks), ujaran kebencian dan juga terlibat dalam melaporkan dugaan pelanggaran Pemilu kepada pengawas Pemilu.
“Tantangan Pemilu kini tambah berat. Keterlibatan panjenengan dalam mengawasi Pemilu dan melaporkan setiap pelanggaran akan membantu kami dalam menegakkan keadilan Pemilu”, paparnya di hadapan 650 Bhayangkari.
Hingga kini dari dari 51 Lembaga Pemantau Terakreditasi, terdapat beberapa yang yang fokus isu Perempuan. Di antaranya, Koalisi Perempuan Indonesia, Migrant Care, Perludem, Sekolah Politik Perempuan Maupe. “Terlibat dalam mengawasi Pemilu bisa dimulai dari pendekatan dalam lingkup keluarga, kampung, kelurahan atau desa”, pungkasnya.